Jumat, 01 April 2011

Biloks (Bilangan Oksidasi)

Bilangan oksidasi sering digunakan di penentuan reduksi dan oksidasi.
Beberapa aturan oenentuan biloks secara umum:
- biloks Oksigen (O) dalam senyawa itu -2, kecuali pada peroksida (e.x. H202) biloksnya jadi -1
- biloks Hidrogen (H) dalam senyawa itu +1, kecuali pada hidrida yang beriktan dengan logam biloksnya -1
- unsur bebas (e.x O2, O3, H2, N, C, N2, C2, H, O, dsb pokoknya sejenis unsurnya) biloksnya 0
- jumlah biloks dalam senyawa (H3PO4, H2O, dsb) itu 0
- jumlah biloks yang punya ion = muatan listriknya
Contoh : Ca-, biloksnya -1 Na+2, biloksnya +2, HCl-3, jumlah biloksnya -3
- biloks unsur golongan IA itu +1
Unsur IA itu H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. (bisa disingkat jadi Haji Lina Kabogoh Rubi Csna Firaz)
- biloks unsur golongan IIA itu +2
unsur golongan IIA itu Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra (disingkat jadi Beli Mangga Cau Sirsak Banana Rambutan)

mudah kan?
Click and See Full Posting ->>

Redoks (Reduksi Oksidasi)



Konsep dasar redoks itu sederhana. Redoks merupakan singkatan dari reduksi oksidasi. Agar paham mengenai redoks, pahami dulu reduksi dan oksidasi.

Konsep Reduksi
• Pelepasan oksigen
Contoh :
Reaksi reduksi bijih besi
Fe2O3 (s) + 3 CO (g) -> 2 Fe (s) + 3 CO2 (g)

• Pengikatan elektron
Ca + e- -> Ca- karena mengikat elektron

• Penurunan biloks

Konsep Oksidasi

• Pengikatan oksigen
Contoh :
Perkaratan Logam
4 Fe (s) + 3O2 (g) -> 2Fe2O¬3 (s)

• Pelepasan electron
Ca -> Ca+ + e- karena elektronnya dilepas satu

• Kenaikan biloks

Menentukan Oksidator dan Reduktor
Oksidator itu adalah spesi yang menyebabkan naiknya bilangan oksidasi, Reduktor itu adalah spesi yang menyebabkan turunnya bilangan oksidasi. Cara praktis penentuan dalam reaksi, oksidator merupakan unsure/senyawa yang mengalami reduksi. Dan reduktor, adalah unsur/senyawa yang mengalami oksidasi.

Oh, ya ada satu lagi, redoks yang terjadi pada suatu senyawa dalam suatu reaksi disebut autoredoks (disproporsinasi)
Contoh :
Cl2 + 2OH- -> Cl- + ClO- + H2O
Cl2 (biloksnya 0) mengalami reduksi di Cl- (biloksnya -1) dan mengalami oksidasi di ClO¬- (biloksnya +1)

Bisa dimengerti kan?
Click and See Full Posting ->>

Kamis, 31 Maret 2011

Apa itu “Derajat Ionisasi (α)”?

Derajat Ionisasi yaitu perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan jumlah mol zat mula-mula.Dapat dirumuskan :

α= (jumlah mol zat yang terionisasi)/(jumlah mol zat mula-mula)

Click and See Full Posting ->>

Mau Tau Elektrolit dan Nonelektrolit?



Larutan memang bisa diklasifikasikan menjadi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Nah, apa itu Elektolit dan Nonelektrolit
Elektrolit adalah suatu zat terlarut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion (atom yang bermuatan listrik), dimana larutannya bisa menghantarkan listrik (konduktor elektrik). Dapat digolongkan menjadi :


1. Elektrolit Kuat

a. Terionisasi sempurna dalam air, derajat ionisasi (α) = 1
b. Daya hantar listrik kuat
c. Dalam eksperimen dengan bola lampu, bola lampu menyala terang dan gelembung gas yang dihasilkan banyak
Contoh-contohnya diantaranya :

• Asam kuat seperti HCl (asam klorida), HNO3 (asam nitrat), H2SO4 (asam sulfat), HBr (asam bromida), HI (asam iodida), HClO3 (asam klorat), HClO4 (asam perklorat)

• Basa kuat seperti LiOH (Litium hidroksida), NaOH (Natrium hidroksida), KOH (Kalium hidroksida), Ca(OH)2 (Kalsium hidroksida), RbOH (Rubidium hidroksida), Sr(OH)2 (Stronsium hidroksida), CsOH (Secium hidroksida) Ba(OH)2 (Barium hidroksida)

• Hampir semua garam NaCl, NaNO3, NH4Cl, K3PO4


2. Elektrolit Lemah

a. Terionisasi sebagian, derajat ionisasi (α) = 0 < α < 1
b. Daya hantar listrik lemah
c. Dalam eksperimen dengan bola lampu, bola lampu menyala redup dan gelembung gas yang dihasilkan sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada
Contoh-contohnya diantaranya:

• Asam lemah seperti HF, H2CO3, H2S, HCOOH, H3PO4, CH3COOH

• Basa lemah seperti NH4OH, Mn(OH), Al(OH)3, Fe(OH)3



Nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena larutan tidak menghasilkan ion-ion (tidak bermuatan listrik). Dengan ciri-ciri :
a. Tidak terionisasi dalam air, derajat ionisasi (α) = 0
b. Tidak dapat menghantarkan listrik
c. Dalam eksperimen dengan bola lampu, bola lampu tidak menyala sama sekali dan tidak ada gelembung gas yang dihasilkan
Contoh-contohnya diantaranya : Urea (CO(NH2)2, glukosa (C6H12O6), benzene (C6H6), eter (C2H6O), dan senyawa kovalen nonpolar lainnya.

Nah, bagaimana? Mudah dimengerti kan?
Click and See Full Posting ->>